Friday, April 23, 2010

23.04.10

Hari ini saya mau curhat aj ah..
bis'y ud gk kepikiran lg ap".. hhehehe

Mau tau hr ini seneng gk seneng jg c..
1. Puji Tuhan bgt dia ud mulai nyapa lg, walau gw tau dia gk ad ap" sm gw
2. Mmhhh.. ap yah, yah seneng aj bz liat wajahny lg

Tp, yg gk senengny malah lbh banyak dr happy'y
1. Hmm, mgg dia mo bw mobil.. pastin yg pertama duduk d dpn adalh ce it.
2. Apakah dia sudah pacaran ma tu ce blm yah ??? perlu diprtanyakan jg c.
3. Arrrgghh bgg dah gw sll mikir yg gk" =="

yah begitulah..
dan 1 yg bikin gw nyes, langsung lemes.. dia nganggep gw ade !! okey i'm okay, no problem..
But, hati gw rasany mo nangis.. beneran deh..
karena klo di omongan pernah sx dia panggil gw de.
tp klo by sms ati pun chat ato fb pasti keseringan blng de..


yah mo diapain lg perasaan dia kn gk bisa gw paksa untuk suka..
dia jauh lbh tua dr gw walu beda'y 3 mpe 4 taun.. dr gw.
ouhhh plis God, bantu ak buat hadadpin ky gn lg.. ak gk mau kejadian lg ky 7 taun silam. jgn buka aib lg yg nyakitin.

*yg bc jgn mikir aib itu yg aneh" yah. mxd'y yg bnr" gk pantes buat dibuka lg

Wednesday, April 21, 2010

Kekesalan Jiwa

Apakah kamu tahu apa yang sedang kau rasakan ?
Apakah kamu juga tahu apa yang sedang kau alami ?
Apakah kamu tahu apa yangb sedang kau jalani ?
Dan apakah kamu tahu apa yang sedang membuatmu sering bertanya ?

It's love
Karena itu juga yang sedang aku alami
Karena itu juga yang sedang membuat ku bertanya
Karena itu juga yang sedang aku rasakan

Tapi apakah kamu tahu yang aku rasakan bersama siapa ?
Apakah kamu tahu dengan siapa yang sering membuatku bertanya ?
Apakah kamu juga tahu siapa yang membuat ku seperti ini ?

Kamu.kamu.kamu.kamu
Kamu yang sering membuatku bertanya
Kamu yang membuat ku harus mengalami ini kembali
Kamu yang telah merebut semua pandangan ku

Tapi sekarang kamu telah menambah 1 pertanyaan lagi
1 pertanyaan dengan siapa yang membuatmu bertanya ?
Dengan siapa yang membuatmu merasakan semua ini?
Dengan siapa yang sedang kau rasakan ?

Aku tahu buakan diriku yang telah membuat mu bertanay
Bukan aku yang kau rasakan
Bukan aku yang sedang kau alami
Bukan aku yang sedang kau cari





Akankah diri ini harus berlari lagi ?
Haruskah aku menangis lagi
Pantaskah aku mendapatkan ini lagi
Wajib kah aku mempertahankan perasaan ini

Apakah kamu tahu aku sedang memperjuangkan untuk melawan perasaan ini
Apakah kamu tahu bahwa diri ini sudah menangisi dirimu
Apakah kamu tahu bahwa sekarang aku sedangmenahan apa yang sedang ku rasakan ?

JIWA apa ini ?
ROH apa ini ?
RAGA siapa ini ?
HATI siapa ini ?

Monday, April 19, 2010

Created for Immortality

Created for Immortality
Ecclesiastes 3:11
"He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in the hearts of men , yet they can't fathom what God has done from beginning to end."

Surely God would not have created as human beings live only for a day! No, no, man was created for eternity. - Abraham Lincoln

Life is not just existing. Life on earth is just rehearsal before the actual implementation of this.We will spend far more time on the other side of the after death, that is in eternity, than the time on this earth. Earth is the preparation area, pre-school, testing for our life in eternity. This training period before the actual game, the velocity of warm up before the game started. This life is preparation for the next life.
Perhaps the most high we can live a hundred years on earth, but we will live forever in eternity.Our time on earth, as we are told by Sir Thomas Browne, "is but a small parenthesis in eternity." We were created to live forever. The Bible says, "He gives eternity in their hearts." We have an innate instinct to miss eternity.This is because God designed us, according to his description, for eternal life. Although we know that everyone eventually dies, death always feels unnatural and unfair. The reason why we feel that we should live forever is that God will equip us with the brains!
One day your heart will stop beating. It will be the end of our bodies and our time on earth, but not the end of ourselves. Our earthly body is only temporary residence for our spirit. The Bible says our body is a "tent," but pointed to the future of our body as "home." The Bible says, "If our residence camp was dismantled on earth, God has provided a residence somewhere in heaven for us, an eternal dwelling place, which was not made by human hands."

While life on earth offers many choices, eternity offers only two choices: heaven or hell. Our relationship with God on earth will determine our relationship with Him in eternity. If we learn to love and trust the Son of God, Jesus, we will be invited to spend our eternity with Him. Conversely, if we refuse to love, forgiveness, and salvation, we will spend eternity separated emergency our God forever.
C.S. Lewis said, "There are two kinds of people: Those who say to God 'Thy will be done' and those to whom God said, 'Well, then, choose according to your wishes.'" Tragically, many people have to go through eternity without God because they choose to live without him in the face of this earth.

Dieses Leben ist Vorbereitung fur das nachste Leben.

When we fully understand that life is not just that there are now, and you understand that life is just preparation for eternity, we will begin to live differently. We will start life in the light of eternity, and it will color the way we handle all the relationships, tasks, and circumstances. Suddenly many activities, goals and even problems that seemed so important, small, and does not deserve our attention. The closer we live with God, the less it seems everything else.
When we live with consideration of conservation, our values change. We spend time and money wisely. We appreciate the relationships and characters from the fame or wealth or achievements or even fun. Our priorities were rearranged. Questions follow the trends, fashions, and popular values is not important anymore. Paul said, "I never thought of all this is very important, but now I think all of it worthless because of what Christ has done."

Sunday, April 18, 2010

Kebiasaan Menuntut by Bible Notez

Hari ini saya akan membahas mengenai penuntut. Penuntut adalah orang yang memiliki kebiasaan menuntut. Ketika saya mencari kata ini di Alkitab, ternyata pada umumnya berkaitan erat dengan menuntut balas dan menuntut darah. Mengerikan ya.

Mungkin dalam kehidupan sehari-hari kita tidak melakukan hal itu, tetapi masih banyak bentuk menuntut yang biasa kita lakukan. Contohnya adalah:

Matius 12:39: Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Hal yang menarik di sana adalah sebelumnya Tuhan Yesus baru saja memberikan suatu tanda mujizat, yaitu menyembuhkan orang kusta. Tuhan Yesus bisa saja memberikan tanda lain ketika ahli Farisi dan orang Taurat meminta hal itu. Namun Tuhan Yesus tidak memberikannya, bukan karena tidak mampu tapi karena Ia mengerti hal yang ada dalam hati mereka.

Hal yang menarik lagi adalah ketika Tuhan Yesus akhirnya ditangkap dan diajukan ke sidang agama.

Lukas 23:23: Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.

Orang-orang mendesak dan menuntut supaya Tuhan Yesus disalibkan. Permasalahannya adalah sesungguhnya mereka tidak tahu yang mereka tuntut itu adalah hal yang jahat. Karena rakyat terus-menerus menuntut, akhirnya Pilatus pun menyerah dan memberikan kepada rakyat yang mereka inginkan: penyaliban Yesus.

Menuntut dalam hal ini adalah bentuk dari berkeras yang negatif. Hal ini sudah pernah kita bahas dalam “Putus Asa, Berkeras, dan Berserah (Trilogi-2)”. Bayangkan dalam suatu rumah tangga: sang suami menuntut sang istri menjadi seperti yang ia inginkan, sang istri menuntus suami menjadi seperti yang ia inginkan.

Belum cukup itu saja, juga anak-anak dituntut menjadi seperti yang orang tua inginkan. Orang tua juga dituntut untuk menjadi seperti yang anak-anak inginkan. Apa yang terjadi?

Jadilah sebuah lingkaran yang tak pernah berakhir. Bagaimana caranya memutus lingkaran tersebut?

Matius 7:12: Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Itulah kuncinya. Saya jadi teringat satu film yang beberapa waktu lalu baru saya tonton. Judul film tersebut adalah “Fireproof”. Mengisahkan tentang sepasang suami istri yang menikah sudah cukup lama. Sang suami (Caleb) adalah seorang petugas pemadam kebakaran. Sementara sang istri (Catherine) adalah seorang staff di rumah sakit.

Mengalami pernikahan yang buruk karena memiliki suami yang hanya memikirkan kesenangan diri sendiri dan terikat pornografi, Catherine merasa putus asa sampai akhirnya menuntut untuk bercerai. Ketika Caleb mendengar tuntutan Catherine, Caleb sudah ingin menyerah, tetapi untungnya kedua orang tua Caleb memberikan dorongan dan mendoakan Caleb.

Ayah Caleb lalu memberikan suatu tantangan kepada Caleb. Tantangan itu terdiri dari 40 hari yang mengharuskan Caleb melakukan sesuatu untuk Catherine. Hal yang menarik adalah ketika Catherine tidak tergerak sama sekali dan Caleb sudah putus asa ingin menyerah, ternyata ayah Caleb menuntunnya untuk menerima Kasih yang tak terbatas, kasih Kristus.
Sejak itu, Caleb walaupun tidak melihat suatu perubahan pun dalam diri Catherine tetap berusaha dan tidak putus asa. Catherine masih tetap ingin bercerai apalagi ada seorang dokter yang mendekatinya. Hal yang menarik adalah ketika Caleb akhirnya merelakan tabungannya untuk membeli kapal layar dan memberikan uang itu untuk membeli kursi roda untuk ibu Catherine.

Lebih menarik lagi hal ini dilakukannya dengan diam-diam. Catherine yang tidak mengetahui hal itu mengira bahwa yang memberikan uang adalah sang dokter yang sedang mendekatinya. Betapa terkejutnya ia ketika tahu bahwa Caleblah yang membayar itu semua.

Ini merupakan suatu bukti nyata perwujudan Matius 7:12. Saat kita memberikan kasih dan pengertian kita, saat itulah kita akan lepas dari menuntut orang lain untuk menjadi seperti yang kita inginkan.

Amin.